Cerita Dewasa – 2 kakek Yang Sangat Perkasa
Cerita Dewasa – Namaku Sari berumur 20 tahun, tempat tinggalku di daerah Jakarta Timur.
Aku tinggal dengan teman-teman kantorku: Gita, Dinda dan Riris.
Kami tinggal disebuah rumah kontrakan yang lumayan besar.
Di hari libur yang cerah dimana mentari bersinar, malas rasanya diri ini beranjak dari kasur.
Ingin rasanya hari ini memanjakan diri karena bagi mahasiswi hari libur merupakan hari untuk melepaskan segala kejenuhan.
Tanpa sadar, aku mengelus-elus daerah sensitifku; memang sudah kebiasaanku bila tidur, aku tidak mengenakan celana dalam.
Kujilat jariku dan kubasahi lalu ku elus vaginaku….sshhh……eemmmm……..
Tangan kananku yang satu meremas-remas buah dadaku yang lumayan besar.
Aaaahhhh……..birahiku mulai naik; terus ku elus vaginaku dan kumasukkan jari tengahku ke dalam lubang vaginaku. Hampir 15 menit, aku memainkan vaginaku dan jari-jariku tidak ketinggalan juga buah dadaku…..kupilin dan kuremas.
Kakek Heru
Dari luar jendela terdengar percakapan, lalu kutengok ternyata Pak Heru dan Pak Jajang.
Pak Heru berumur 65 tahun berperawakan agak gemuk dan beliau pensiunan TNI AD. Beberapa rambut putih mulai menghiasi kepalanya.
Pak Heru ini berpostur kira-kira tinggi 172cm beratnya 78kg; kekar berisi walupun umurnya sudah cukup senja
sedangkan Pak Jajang berumur 68 tahun pensiunan pegawai negeri.
Pak Jajang ini bertubuh tidak gemuk dan berpostur lebih tinggi dari Pak Heru. Karena umur mereka dibilang cukup senja;
Aku memanggil mereka dengan sebutan kakek.
Sambil melihat kedua kakek itu, aku melanjutkan memainkan vaginaku…..asshhhh……
timbul keinginan dalam hatiku ingin sekali digagahi oleh kedua “pemuda” itu. Ingin sekali merasakan kegagahan dan gurihnya peju dari kakek Heru dan kakek Jajang.
Lalu aku keluar kamar dengan masih menggunakan baju tidurku berwarna hijau dengan kembang-kembang. Lalu kududuk diteras; tujuannya untuk “memancing” kedua kakek itu.
Kakek Jajang
Gak lama kemudian…..”Tumben pagi-pagi sudah bangun.” sapa kakek Heru.
“Kena umpanku.” Pikirku dalam hati……..”Eh, iya…..sudah dari tadi kok, Kek.” balasku.
“Kakek tolongin Sari dong.” pintaku ke kakek Heru dan kakek Jajang.
“Tolongin apa ?” jawab kakek Jajang.
“Ambilkan sepatu Sari diatas lemari.” Kataku.
“Tuh, Her…..kamu khan lebih tinggi dari aku.” puji kakek Jajang ke kakek Heru.
“Kamu ngeledek aku ya.” kata kakek Heru kepada kakek Jajang sambil tersenyum.
– Kemudian aku dan kakek Heru masuk ke kamarku, dengan sengaja aku
membungkuk berpura-pura menyingkirkan kasurku agar tidak terinjak kakek Heru
padahal kasur dengan lemari ada beberapa jarak. Dan karena baju tidurku pendek,
dengan aku membungkuk pasti dengan jelas pantat dan vaginaku terlihat dengan jelas.
Tiba-tiba pantatku di elus dan dicium kakek Heru……
”Emmm wangi sekali pantat kamu, Sari.” Terangsang campur geli karena kumis kakek Heru menggesek-gesek kulitku.
“Kakek suka ya…..” timpalku.
Lalu aku merebahkan diriku dan kukangkangkan kedua kakiku sehingga sekarang vaginaku terpampang di didepan kakek Heru.
“Kek, cumbui aku dong.” pintaku merengek seperti anak kecil dan kakek Heru tersenyum
Diciumnya vaginaku dan sesekali jari tengah kakek Heru dimasukkan ke dalam vaginaku.
“Aassshhhh…..”rintihku saat lidah kakek Heru menyentuh klentitku. Kudekap kepala kakek Heru karena tak tahan aku menahan libidoku yang sudah memuncak.
“Aaahhhhh……aahhh…….” teriaku karena vaginaku mulai basah.
“Wangi dan manis cairan vaginamu.” puji kakek Heru.
Sedang asyiknya aku dan kakek Heru bercumbu; tiba-tiba ada suara….”Sedang apa kalian ?”
Ternyata suara kakek Jajang……”Sini, Kek.” ajakku.
Lalu kakek Jajang melepaskan kaos dan celananya hingga telanjang bulat. Didekatkan batang kemaluannya ke mulutku dan kucium dan kujilat-jilat penis kakek Jajang yang hitam dan besar.
“Ohh…..enak sekali isepan kamu, Sari.” desah kakek Jajang.
Ditekannya penis kakek Jajang sehingga seluruh penisnya masuk ke dalam mulutku; terasa sampai pangkal tenggorokanku;
tersedak aku dibuatnya…..aaahhhh……emmm…..aku dan kakek Jajang saling berbalas desahan maupun rintihan.
Lalu kusuruh kakek Jajang tidur dikasurku dan ku isep penisnya,
sambil aku posisi nungging.
“Kek, masukkan penis kakek ke vaginaku.” kataku ke kakek Heru.
Kakek Heru yang dari tadi sudah telanjang bullet, langsung saja menusukkan penisnya ke vaginaku.
“Ah, sakit…..” teriakku. (karena penis kakek Heru cukup panjang namun tidak sepanjang penis kakek Jajang).
Dengan perlahan-lahan kakek Heru mendorong penisnya
dan….bles…..seluruh penisnya masuk ke dalam vaginaku. Dengan gerakan perlahan kakek Heru menggerakkan pantatnya maju mundur.
Aahhh…..aassshhhh…..ooaahhhh………mmmmm…….kini kami bertiga saling merintih dan mendesah. Hampir 1 jam kami bertiga melakukannya,
kadang berganti posisi aku menduduki penis kakek Jajang seperti kuda-kudaan dan kakek Heru mengentoti mulutku……
ssshhhh…….ooohhhh demikian kami saling mendesah.
Lalu kakek Heru bertukar posisi dengan kakek Jajang;
kini kakek Heru dibawah dan aku menduduki penis kakek Heru dan kakek Jajang mengentoti mulutku.
– Kemudian kakek Jajang mencabut penisnya dari mulutku, dan dia menyuruhku merebahkan dirinya di dada kakek Heru.
Kakek Jajang menjilat vaginaku yang masih dientoti kakek Heru; tiba-tiba aku berteriak……
”Ahhh….sakit banget, Kek……ampun, Kek…..ampun…” teriakku.
Namun teriakkan ku tidak dihiraukan kakek Jajang.
Ternyata kakek Jajang memasukkan juga penisnya ke dalam vaginaku yang masih “berisi” penis kakek Heru.
Kini vaginaku berisi penis kedua kakek ini.
Tidak digubrisnya teriakkanku malah dengan liarnya kedua kakek ini secara bergantian mengenjot vagina ku dengan cepat.
“Oohhh….aahhhhh….ampun, Kek…..ampun, Kek.” teriakku sambil kuremas seprei karena menahan sakit.
Tiba-tiba rasa sakit itu berubah menjadi rasa nikmat yang tiada tara.
Kepalaku dipegang kakek Heru dan dikulumnya mulutku…diciumnya leherku; sungguh lihai kakek Heru mengetahui titik birahi seorang wanita.
Sedangkan kakek Jajang menciumi punggungku dan sesekali menjilat batang leherku sambil mengenjot pantatnya maju mundur dengan cepat.
Sekitar 45 menit aku digagahi kedua kakek ini,
walau mereka sudah tua namun kuakui mereka seperti kuda muda yang kuat dan enerjik.
Selama aku di gagahi tiga kali aku mengalami orgasme.
“Aku udh mao keluar nih….gak nahan.” teriak kakek Heru.
“Aku juga nih.” kata kakek Jajang yang sudah mengejang.
Karena aku ingin merasakan peju dari kakek-kakek ini. Aku menyuruh kakek Jajang mendekatkan penisnya ke mulutku dan….crot…crroott…..air mani kakek Jajang muncrat di dalam mulutku.
“Oahhh…..telen abis spermaku, Dik Sari.” kata kakek Jajang sambil menekan kepalaku agar penisnya masuk ke dalam mulutku.
“Aahhh……” teriak kakek Heru…….sambil memuncratkan pejunya di dalam vaginaku. Dengan segera kurubah posisiku.
“Jilat vaginaku, Kek.” kataku ke kakek Jajang dan sambil aku mengulum penis kakek Heru. Masih ada peju kakek Heru yang tersisa; terus peju itu kujilat hingga bersih. Sedangkan kakek Jajang masih asyik menjilat vaginaku.
“Oohh……..Sari mao sampe puncak nih, Kek.” teriakku.
Untuk yang keempat kalinya aku mencapai orgasme; baru kali ini aku merasakan sensasi dalam hubungan badan.,,,,,,,,,,,,,,,,,,